Kamis, 05 Maret 2015

PENGAMATAN JARINGAN TUMBUHAN

  Latar Belakang

Tumbuhan memiliki karakteristik dalam struktur dan fungsi khusus untuk menunjang kehidupannya di daratan tersebut. Pola struktur jaringan tumbuhan bervariasi dalam setiap jenis tumbuhan yang tergantung pada tahap pertumbuhan dan perkembangan dari tumbuhan itu sendiri. Semua jenis tumbuhan memiliki dasar persoalan yang sama yaitu bagaimana mereka dapat memperoleh air dari dalam tanah, melalui batang dan membawanya hingga sampai di daun untuk bahan dasar fotosisntesis dengan bantuan sinar matahari. secara umum, tumbuhan memiliki dua sistem organ, yaitu: sistem pucuk-(shoot system) yang terletak di bagian atas tanah yang membentuk organ batang, daun, tunas, bunga, buah, dan biji; sistem akar (root system), yang terletak di bawah tanah membentuk organ akar umbi, dan akar
rimpang (rizoma). Kelompok sel tumbuhan tertentu membentuk suatu kelompok sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama dan disebut jaringan. Jaringan pada tumbuhan berasal dari pembelahan sel embrional yang berdiferensiasi menjadi bermacam-macam bentuk yang memiliki fungsi khusus. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel selama fase pertumbuhan dan perkembangan sel/jaringan tumbuhan, maka jenis jaringan pada tumbuhan dibagi menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa (permanen).
Batang
Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam pertumbuhan sekunder.
Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas. Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah melangsungkan pengangkutan makanan ke arah radial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus yang membentuk lingkaran tahun.
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan. Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain.
1)      Xilem
Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder dari lignin dan tidak mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya.
2)      Floem
Floem dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia. Daun memiliki fungsi diantaranya: tempat terjadinya fotosintesis, sebagai organ pernapasan, tempat terjadinya transpirasi, tempat terjadinya gutasi, alat perkembangbiakkan vegetatif.

Stomata
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang. Dalam botani, stoma adalah pori-pori, ditemukan dalam daun dan batang epidermis yang digunakan untuk pertukaran gas. Pori ini berbatasan dengan sepasang khusus sel parenchyma dikenal sebagai sel penjaga yang bertanggung jawab untuk mengatur ukuran pembukaan. Stomata istilah ini juga digunakan secara kolektif untuk merujuk ke sebuah kompleks stomata keseluruhan, baik pori itu sendiri dan sel yang menyertainya penjaga. Air yang mengandung karbon dioksida dan oksigen memasuki tanaman melalui bukaan di mana ia digunakan dalam fotosintesis dan respirasi , masing-masing . Oksigen yang dihasilkan oleh fotosintesis di lapisan spons sel (sel parenchyma dengan pektin) dari pintu keluar interior daun melalui bukaan yang sama. Juga, uap air dilepaskan ke atmosfir melalui pori-pori dalam proses yang disebut transpirasi.


    II.            Tujuan
Melakukan pengamatan jaringan xylem dan floem pada batang dan stomata pada daun.

 III.            Alat dan Bahan
Ø  Air (H2O)
Ø  Mikroskop
Ø  Pipet tetes
Ø  Gelas kimia
Ø  Silet
Ø  Kaca objek
Ø  Kaca penutup
Ø  Manihot utilissima
Ø  Rhoe discolour

 IV.            Cara Kerja
1.      Mengiris tipis batang Manihot utilissima secara membujur.
2.      Meletakkan irisan pada kaca objek, kemudian menetesi  1-2  tetes air (H2O).
3.      Menutup  dengan kaca penutup dan mengamati di bawah mikroskop.
4.      Menggambarkan jaringan yang telah ditemukan pada kertas kerja.
5.      Melakukan  tindakan yang sama pada daun Rhoe discolour.









    V.            Data Pengamatan
1.      Manihot utilissima
 












Dari hasil pengamatan, kami menemukan jaringan xylem dan floem.

2.      Rhoe discolour
 












Dari hasil pengamatan, kami menemukan stomata.




 VI.            Pembahasan
1.      Manihot utilissima
(a)    Sumber gambar
b
 
a
 
Keterangan:
a.       Jaringan floem
b.      Jaringan xilem


Dari gambar di atas kita dapat menyimpulkan bahwa gambar hasil pengamatan tidak jauh berbeda dengan sumber gambar, yaitu pada batang Manihot utilissima terdapat jaringan xylem dan jaringan floem.


2.      Rhoe discolour
(a)  Sumber gambar
a
 
stomata1.jpg
Keterangan:
a.       Stomata
Dari gambar di atas kita dapat menyimpulkan bahwa gambar hasil pengamatan tidak jauh berbeda dengan sumber gambar, yaitu pada daun Rhoe discolour terdapat stomata.


VII.            Kesimpulan dan Saran
                 VII.I.   Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada batang Manihot utilissima terdapat jaringan xylem dan floem. Dan pada daun Rhoe discolour terdapat stomata.

VII.II. Saran

Sebaiknya dalam melakukan pengamatan jaringan pada tumbuhan setidaknya kita harus mengetahui bagian-bagian yang ada pada struktur batang dan daun tersebut sehingga kita tidak salah menamakan nama bagian tersebut.

1 komentar:

mohon di koment ya....